Yanikom.Net - Ragam budaya diseluruh lapisan masyarakat kita sangatlah beragam, yang masing-masing mempunyai ciri khas sendiri.Tak terkecualai budaya merayakan Hari Raya Idul Fitri yang sekarang lebih sering disebut dengan lebaran.

Ya, lebaran bagi sebagian kalangan adalah saat yang paling dituggu-tunggu apalagi bagi mereka yang kerja diluar kota, luar pulau atau bahkan luar negeri tentu sudah lama tidak bertemu dengan keluarga tercinta. Saat moment lebaran mereka ramai-ramai pulang ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara, keluarga dan sahabat, berkumpul bercengkerama .

Mereka rela berdesak-desakan didalam bis umum, kereta api, kapal dan sebagian menikmati pulang kampung dengan bersepeda motor, ini adalah sebuah rutinitas tahunan.

Mudik begitu orang menyebutnya, dimana saat saya masih kerja di Surabaya juga pernah berbaur bersama mereka memenuhi jalan raya dengan satu keingina cepat segera sampai di kampung halaman. Satu hal yang tak terlupa saat mudik adalah sebuah rasa senang banget berada dijalan raya dengan teman seperjalanan yag sangat banyak "sensasi mudik bersepeda motor".

Namun dibalik itu semua tidak sedikit orang yang mudik dengan terpaksa, kenapa terpaksa sob..?
ini pernah saya alami sendiri, jadi karyawan dengan gaji pas-pasan sudah habis untuk kebutuhan sehari-hari, belum lagi harus membeli kebutuhan yang tak terduga, belum lagi mikir oleh-oleh untuk keluarga dirumah ditambah kalau ketemu dengan teman-teman yang sering di warung kopi, aduhh... pokoknya stress tigkat nasional dech.

Andai boleh pingin tidak mudik saja, belum lagi nanti saat mau balik sudah tidak punya uang sama sekali. semoga sobat-sobatku yang lagi mudik saat ini, mudik dengan semangat ceria tanpa terpaksa. Selamat mudik hati-hati dijalan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top